HEADLINE NEWS


3 OPD Sintang Sampaikan Beberapa Pendapat dalam gelar Rapat Tanggap Darurat Banjir

 


   

   SINTANG, ARWANANEWS-  Rapat yang digelar di Balai Praja Bupati Sintang pada Jum'at pagi (5/11/2021) terkait siaga darurat banjir banyak menghadirkan saran oebdapat dari berbagai kalangan OPD Sintang, diantaranya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih menjelaskan bahwa pihaknya telah menerbitkan status siaga darurat kemudian dinaikkan menjadi status tanggap darurat bencana sudah sejak lama.

   “Sejak Agustus 2021, BMKG sudah menyampaikan kepada kita semua bahwa akan terjadi anomali cuaca, cuaca yang ekstrim, yang melanda beberapa Provinsi salah satunya Provinsi Kalimantan Barat, pada September 2021 kita keluarkan status Siaga Banjir Puting Beliung dan Longsor, kemudian kita naikkan statusnya menjadi status tanggap darurat bencana pada 5 Oktober, mengingat sudah terjadi banjir di empat kecamatan yakni Kecamatan Serawai, Ambalau, Kayan Hulu, Kayan Hilir di Kabupaten Sintang, dan hingga saat ini status tanggap darurat bencana masih berlangsung hingga tanggal 16 November 2021 mendatang," kata Kepala BPBD Sintang.

   Terkait bantuan, Kepala BPBD Sintang menjelaskan bahwa Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang telah melakukan dan mendistribusikan kepada Kecamatan-kecamatan yang terdampak, “untuk di awal Oktober banjir yang melanda empat Kecamatan, dari Dinas Ketahanan Pangan mengeluarkan 8 ton lebih beras dan pendampingnya, kemudian pada tanggal 10 Oktober dari Dinas Sosial memberikan bantuan untuk Kecamatan Ketungau Hilir, Binjai, Sintang dan Kelam Permai, karena banjir sudah masuk ke wilayah tersebut, dengan demikian maka bermunculan bantuan-bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan para donatur-donatur untuk para masyarakat terdampak banjir di Sintang," ujarnya.

   Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Setina memaparkan distribusi makanan dari dapur umum milik Pemkab Sintang kepada masyarakat terdampak banjir, “dari tanggal 23 Oktober hingga hari ini (5 November 2021) jumlah nasi yang telah kita sebarkan sebanyak 12.533 porsi/kotak, distribusi ini pada saat belum ada tempat-tempat pengungsian disetiap kelurahan, kita sebarkan melalui kelompok masyarakat yang tersebar di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Sintang, Kecamatan Kelam Permai dan Kecamatan Tempunak, hal ini waktu sebelum ada pengungsian dan dapur umum disetiap kelurahan/kecamatan lain”, kata Setina. 

   Lanjut Setina, bahwa mulai saat ini per tanggal 5 November 2021, Dinas Sosial tidak lagi menyalurkan ke dapur umum langsung, akan tetapi melalui camat /Lurah , dan camat langsung mendistribusikan dan mengalokasikan ke dapur umum diwilayahnya,    

   “Hal ini supaya kami bisa fokus mengatur bantuan lebih cepat, karena camat/Lurah lebih tahu berapa jumlah persisnya bagi masyarakat, sebagai contoh misalkan Kelurahan Tanjung Puri membutuhkan sekian porsi,maka kita kirimkan langsung ke Kelurahan," ujarnya.

   Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar menjelaskan bahwa sekolah di Sintang sudah diliburkan, “dalam rangka menangani dan menyikapi kondisi banjir di Sintang, terhitung mulai tanggal 26 Oktober 2021 yang lalu, mulai dari TK, SD, SMP kita sudah liburkan, kemudian keluar SK Bupati Sintang bahwa dari tanggal 4 November 2021 hingga 13 November 2021 kegiatan belajar mengajar diliburkan," katanya.

   Terkait kondisi banjir, Lindra Azmar memberikan atensi kepada sekolah-sekolah untuk membuka ruang kelas/aula untuk dijadikan tempat pengungsian.

   “Bagi sekolah-sekolah yang tidak terkena banjir atau letaknya didataran tinggi, ruang kelas atau aula dijadikan tempat pengungsian, kita sudah minta setiap sekolah untuk mempersiapkan menjadi tempat pengungsian, mengingat hanya 40% saja sekolah di Kota Sintang yang belum terendam banjir, 60% sisanya sudah terendam oleh banjir," ucapnya. 

   Dengan akan difungsikan sementara sekolah sebagai tempat pengungsian, Lindra memetakan permasalahan yang ada, “kalau dari segi lokasi atau tempat yang digunakan seperti aula dan kelas untuk menampung pengungsian itu pasti cukup, yang menjadi permasalahannya ialah kamar kecil yang terbatas, tentu hal ini menjadi perhatian karena masyarakat yang mengungsi akan butuh kamar kecil untuk mandi dengan unit yang terbatas," tutupnya. (MS)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *